Pada tanggal 17 Desember 1996, World Wide Web Consortium (W3C) menjadikan
CSS sebagai bahasa pemrograman standard dalam pembuatan dokumen web.
Tujuannya adalah mengurangi pembuatan TAG-TAG baru oleh Netscape dan Internet
Explorer (IE), karena pada masa itu kedua browser saling bersaing mengembangkan
TAG sendiri untuk mengatur tampilan web.
CSS level 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal:
1. Font (jenis, ketebalan),
2. Warna teks, latar belakang, dan elemen lainnya,
3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata, dan huruf,
4. Posisi text, gambar, tabel, dan elemen lainnya,
5. Marjin, border, dan padding,
Selanjutnya di tahun 1998, W3C menyempurnakan CSS awal dengan menciptakan
standard CSS 2 (CSS level 2) – yang menjadi standard hingga saat ini. Pada CSS level 2
ini, di masukkan semua atribut dari CSS 1 , serta diperluas dengan penekanan pada
International accesibility and capability khususnya media-specific CSS.
Bahkan pada perkembangannya, saat ini sudah muncul CSS 3 . Pekerjaan dari CSS 3
dimulai pada tahun 2000, tidak lama setelah CSS2 di implementasikan. CSS 3 ini sampai
sekarang masih terus dikembangkan, spesifikasinya dibagi pada beberapa topik atau
modul.
B. Pengertian dan Manfaat CSS
Cascading Style Sheets (CSS) adalah:“bahasa pemrograman untuk mengatur tampilan suatu website atau blog”Tampilan yang dimaksud disini adalah jenis, ukuran, dan warna font; jarak antara baris dan panjangnya, marjin dan indentasi, background dan warna, serta masih banyak lagi. CSS merupakan fitur yang sangat penting dalam pembuatan Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan keharusan dalam membuat web, namun
penggunaan CSS merupakan kelebihan tersendiri.
Menggunakan CSS tidak memerlukan perangkat lunak tertentu, karena merupakan
script yang telah embedded dengan HTML. Anda cukup menggunakan aplikasi
notepad untuk menciptakan script CSS sendiri.
Manfaat dari CSS:
1. Kode HTML menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diatur,
2. Ukuran file menjadi lebih kecil, sehingga load file lebih cepat,
3. Mudah untuk merubah tampilan, hanya dengan merubah file CSS saja,
4. Dapat berkolaborasi dengan JavaScript dan merupakan pasangan setia
XHTML,
5. Digunakan dalam hampir semua web browser.
C. Sintaks & Penempatan Kode CSS
Sintaks CSS terdiri dari tiga bagian:
selector
property
value
Selector adalah elemen atau tag HTML yang akan di-definisi- kan.
Property adalah atribut yang akan diganti dengan “nilai” tertentu. Properti dan
nilai dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan keduanya diapit oleh tanda kurung
kurawal ({).
Berdasarkan ketiga bagian tersebut, sintaks dasar CSS dapat dituliskan:
contoh 1:
p { color:black }
Jika suatu nilai mengandung spasi, nilai tersebut harus diapit dengan tanda petik
(“). Untuk memberikan lebih dari satu roperty bagi suatu roperty, pisahkan setiap
kombinasi “property:value” dengan tanda titik koma (;). Untuk membuat definisi gaya
lebih mudah dibaca, definisi tiap property dapat dilakukan per baris. Sehingga
sintaksnya menjadi:
selector { property1: value; property2: “value_value”; … }
contoh 2:
p { text-align:center; font-family:“sans serif” }
Aturan-aturan yang berlaku dalam sintaks CSS:
1. Jangan ada spasi antara property value dengan unitnya (contoh 1 & 2),
2. Nama properti bersifat CASE SENSITIVE dan menggunakan huruf kecil,
3. Jika nilai / value lebih dari satu kata, maka gunakan tanda titik koma
(;) untuk membatasi properti yang satu dengan yang lain (contoh 2),
4. Jika selector lebih dari satu dan mempunyai properti dan nilai yang
sama, gunakan tanda koma (,).
contoh: h1,h2,h3 {color:green}
Class selector
Dengan menggunakan class selector, Anda dapat mendefinisikan perbedaan style
untuk tag elemen html yang sama.
contoh 3:
Misalkan Anda ingin membuat dua tipe paragraf dalam dokumen, yang satu rata
kanan, dan yang lain rata kiri. Maka:
Aturan Class selector:
1. Jangan memberi nama class dengan angka,
2. Jika memberikan nama class lebih dari satu kata/kalimat, penulisannya
menggunakan tanda petik (“).
Atribut ID
Aturan penamaan ID:
1. Dapat mengandung huruf, angka, atau karakter garis bawah,
2. Karakter pertama harus berupa huruf atau karakter garis bawah,
3. Diawali dengan tanda #,
4. Jangan memberi nama id sama dengan value,
5. Jangan memberi nama id dengan tag html kemudian diikuti tanda #.

0 komentar: