Rabu, 30 Maret 2016

CSS

By Doniy  |  03.17 No comments

Sejarah Singkat CSS

Pada tanggal 17 Desember 1996, World Wide Web Consortium (W3C) menjadikan

CSS sebagai bahasa pemrograman standard dalam pembuatan dokumen web.

Tujuannya adalah mengurangi pembuatan TAG-TAG baru oleh Netscape dan Internet

Explorer (IE), karena pada masa itu kedua browser saling bersaing mengembangkan

TAG sendiri untuk mengatur tampilan web.

CSS level 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal:

1. Font (jenis, ketebalan),

2. Warna teks, latar belakang, dan elemen lainnya,

3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata, dan huruf,

4. Posisi text, gambar, tabel, dan elemen lainnya,

5. Marjin, border, dan padding,

Selanjutnya di tahun 1998, W3C menyempurnakan CSS awal dengan menciptakan

standard CSS 2 (CSS level 2) – yang menjadi standard hingga saat ini. Pada CSS level 2

ini, di masukkan semua atribut dari CSS 1 , serta diperluas dengan penekanan pada

International accesibility and capability khususnya media-specific CSS.

Bahkan pada perkembangannya, saat ini sudah muncul CSS 3 . Pekerjaan dari CSS 3

dimulai pada tahun 2000, tidak lama setelah CSS2 di implementasikan. CSS 3 ini sampai

sekarang masih terus dikembangkan, spesifikasinya dibagi pada beberapa topik atau

modul.
B. Pengertian dan Manfaat CSS
 Cascading Style Sheets (CSS) adalah:“bahasa pemrograman untuk mengatur tampilan suatu website atau blog”Tampilan yang dimaksud disini adalah jenis, ukuran, dan warna font; jarak antara baris dan panjangnya, marjin dan indentasi, background dan warna, serta masih banyak lagi. CSS merupakan fitur yang sangat penting dalam pembuatan Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan keharusan dalam membuat web, namun

penggunaan CSS merupakan kelebihan tersendiri.

Menggunakan CSS tidak memerlukan perangkat lunak tertentu, karena merupakan

script yang telah embedded dengan HTML. Anda cukup menggunakan aplikasi

notepad untuk menciptakan script CSS sendiri.

Manfaat dari CSS:

1. Kode HTML menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diatur,

2. Ukuran file menjadi lebih kecil, sehingga load file lebih cepat,

3. Mudah untuk merubah tampilan, hanya dengan merubah file CSS saja,

4. Dapat berkolaborasi dengan JavaScript dan merupakan pasangan setia

XHTML,

5. Digunakan dalam hampir semua web browser.

C. Sintaks & Penempatan Kode CSS

Sintaks CSS terdiri dari tiga bagian:

 selector

 property

 value

Selector adalah elemen atau tag HTML yang akan di-definisi- kan.
Property adalah atribut yang akan diganti dengan “nilai” tertentu. Properti dan

nilai dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan keduanya diapit oleh tanda kurung

kurawal ({).

Berdasarkan ketiga bagian tersebut, sintaks dasar CSS dapat dituliskan:

contoh 1:

p { color:black }

Jika suatu nilai mengandung spasi, nilai tersebut harus diapit dengan tanda petik

(“). Untuk memberikan lebih dari satu roperty bagi suatu roperty, pisahkan setiap

kombinasi “property:value” dengan tanda titik koma (;). Untuk membuat definisi gaya

lebih mudah dibaca, definisi tiap property dapat dilakukan per baris. Sehingga

sintaksnya menjadi:

selector { property1: value; property2: “value_value”; … }

contoh 2:

p { text-align:center; font-family:“sans serif” }

Aturan-aturan yang berlaku dalam sintaks CSS:

1. Jangan ada spasi antara property value dengan unitnya (contoh 1 & 2),

2. Nama properti bersifat CASE SENSITIVE dan menggunakan huruf kecil,

3. Jika nilai / value lebih dari satu kata, maka gunakan tanda titik koma

(;) untuk membatasi properti yang satu dengan yang lain (contoh 2),

4. Jika selector lebih dari satu dan mempunyai properti dan nilai yang

sama, gunakan tanda koma (,).

contoh: h1,h2,h3 {color:green}

Class selector
Dengan menggunakan class selector, Anda dapat mendefinisikan perbedaan style

untuk tag elemen html yang sama.

contoh 3:

Misalkan Anda ingin membuat dua tipe paragraf dalam dokumen, yang satu rata

kanan, dan yang lain rata kiri. Maka:

Aturan Class selector:

1. Jangan memberi nama class dengan angka,

2. Jika memberikan nama class lebih dari satu kata/kalimat, penulisannya

menggunakan tanda petik (“).

Atribut ID

Aturan penamaan ID:

1. Dapat mengandung huruf, angka, atau karakter garis bawah,

2. Karakter pertama harus berupa huruf atau karakter garis bawah,

3. Diawali dengan tanda #,

4. Jangan memberi nama id sama dengan value,

5. Jangan memberi nama id dengan tag html kemudian diikuti tanda #.

Author: Doniy

Hello, I am Author, decode to know more: In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 Materi semester 2. WP themonic converted by Bloggertheme9. Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger
TOP